Membina Rumah Tangga Harmonis

Rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman bagi setiap mukmin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi teladan kepada kita, mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga.

Tanda hati yang sakit

Di antara tanda hati yang sakit adalah hamba sulit untuk merealisasikan tujuan penciptaan dirinya, yaitu untuk mengenal Allah, mencintai-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, kembali kepada-Nya dan memprioritaskan seluruh hal tersebut daripada seluruh syahwatnya.

Harta, Sumber Celaka?

Kehidupan ini adalah ujian bagi manusia. setiap umat diuji dengan cobaan yang sesuai dengan keadaan mereka. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Berbakti kepada kedua orang tua

Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dan Pahalanya, Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orang Tua, Batasan Taat Kepada Orang Tua, Lima Perkara Termasuk Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Setelah Meninggal

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 27 Februari 2013

Membina Rumah Tangga Harmonis

Oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari
Rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman bagi setiap mukmin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi teladan kepada kita, mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga. Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang paling baik. Dan seorang suami harus menyadari, bahwa dalam rumahnya itu ada pahlawan di balik layar, pembawa ketenangan dan kesejukan, yakni sang istri. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Kiat-Kiat Mempererat Cinta Suami Isteri

Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz
Ada kejadian, seorang laki-laki sebelum menikah menginginkan istri yang cantik parasnya dan beberapa kriteria lainnya. Tetapi pada saat pernikahan, dia mendapatkan istrinya sangat jauh dari kriteria yang ia tetapkan. Subhanallah! Inilah jodoh, walaupun sudah berusaha keras, tetapi jika Allah menghendaki lain, semua akan terjadi.

Solusi Menghadapi Problem Rumah Tangga Sesuai Ajaran Islam

SOLUSI MENGHADAPI PROBLEM RUMAH TANGGA SESUAI AJARAN ISLAM[1]
Islam telah menetapkan syariat yang mengandung berbagai macam mutiara hikmah, pengarahan dan solusi bagi berbagai macam permasalahan dalam pernikahan, sehingga suami dan isteri bisa menikmati hidup bahagia bersama, dan masing-masing merasa tenang dan tenteram asal semua pihak mau merealisasikan ajaran Islam.

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Oleh: Syaikh Muhammad Bin Shâlih Al-Utsaimîn
Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla , Dzat yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Yang telah membimbing ciptaan-Nya dengan penuh hikmah. dan menciptakan syariat-Nya yang penuh dengan kebijaksanaan dan kesempurnaan. Aku bersaksi bahwa tiada ilâh yang berhak disembah melainkan Dia semata.

Hakekat Iman Dan Tanda-Tandanya

Oleh: Syaikh Muhammad bin Shâlih al-Utsaimîn
Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla , menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Azza wa Jalla berfirman:

Seharusnya Kita Selalu Menangis

Oleh: Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari
Pernahkah anda menangis -dalam keadaan sendirian- karena takut siksa Allah Azza wa Jalla ? ketahuilah, sesungguhnya hal itu merupakan jaminan selamat dari neraka. Menangis karena takut kepada Allah Azza wa Jalla akan mendorong hamba untuk selalu istiqâmah di jalan-Nya, sehingga akan menjadi perisai dari api neraka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Rabu, 20 Februari 2013

Pahala Menepati Janji

Oleh: Ustadz Muhammad Ashim bin Musthofa

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا

Mengapa Pendidikan Itu Penting?

Oleh: Syaikh Shâlih bin Fauzan al-Fauzan
Islam, agama yang sempurna, sangat memperhatikan pertumbuhan generasi. Untuk itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kita agar memilih istri shalihah, penuh kasih sayang dan banyak keturunannya.

Tauhid, Jalan Menuju Keadilan Dan Kemakmuran (2)

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas
KEUTAMAAN TAUHID BAGI PRIBADI MUSLIM[1]
Pertama. Allah akan menghapus dosa-dosa orang yang bertauhid.
Dalilnya, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits qudsi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman:

Senin, 18 Februari 2013

Tauhid, Jalan Menuju Keadilan Dan Kemakmuran (1)

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas

KEDUDUKAN TAUHID DALAM ISLAM
Tauhid merupakan pangkal syukur bagi seorang muslim.[1]

اَلْحَمْدُ ِللهِ وَحْدَهُ، وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَبَعْدُ:

Jangan Marah, Kamu Akan Masuk Surga

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Larangan Saling Mendengki

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا ، وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْـمُسْلِمَ ، كُلُّ الْـمُسْلِمِ عَلَى الْـمُسْلِمِ حَرَامٌ ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ.

Rabu, 13 Februari 2013

Wasiat Berbuat Baik Kepada Orang Tua Tatkala Keduanya Berusia Lanjut

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya wajib, baik waktu kita masih kecil, remaja atau sudah menikah dan sudah mempunyai anak bahkan saat kita sudah mempunyai cucu.

Pengertian Tentang Berbuat Baik Dan Durhaka

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
KATA PENGANTAR
Buku kecil ini pada asalnya adalah kajian yang penulis sampaikan dalam satu muhadlarah di Bogor dengan tema 'Berbakti Kepada Kedua Orang Tua', kemudian banyak permintaan dari hadirin agar dibukukan untuk dapat dibaca oleh kaum muslimin agar lebih bermanfaat. Alhamdulillah, dengan rahmat Allah Subhnahu wa Ta'ala, Allah mudahkan penulis untuk melengkapi dalil-dalilnya dari Al-qur'an dan hadits-hadits yang shahih.

Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dan Pahalanya

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Di Antara Fadhilah (Keutamaan) Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.
Pertama.

Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orang Tua

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Bentuk-Bentuk Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Adalah :

Batasan Taat Kepada Orang Tua

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesuatu yang wajib, sunnah atau mubah. Demikian pula bila orang tua melarang dari perbuatan yang haram, makruh atau sesuatu yang mubah kita wajib mentaatinya.

Durhaka Kepada Orang Tua

Suatu kisah yang mungkin telah akrab di telinga sebagian pembaca. Kisah tentang Juraij, sosok pemuda shalih dari kalangan bani Israil yang menjadi buah bibir kaumnya karena ketaatannya. Suatu ketika, saat Juraij sedang shalat di dalam mihrab, ibundanya memanggil.

Selasa, 12 Februari 2013

Lima Perkara Termasuk Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Setelah Meninggal

Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bagaimana caranya berbakti kepada kedua orang tua ? Dan apakah boleh ibadah umrah (mengumrahkan) untuk salah seorang mereka walaupun pernah melaksanakannya ?

Menggapai Ridha Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga.

Durhaka Kepada Orang Tua Termasuk Dosa Besar

Oleh:Ummu Salamah As-Salafiyyah
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.

Pengaruh Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Oleh: Ummu Salamah As-Salafiyyah
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Lebih Didahulukan Atas Jihad Dan Hijrah

Oleh: Ummu Salamah As-Salafiyyah
Yang saya maksudkan dengan jihad di sini adalah jihad yang berhukum fardhu kifayah. Sedangkan jihad yang fardhu ‘ain, maka tidak ada keharusan adanya keridhaan kedua orang tua akan hal tersebut.

Bila Orang Tua Berbuat Maksiat, Apa Yang Harus Dilakukan Anak?

Terkadang seorang anak harus menghadapi orang tua yang belum mengerti tentang ajaran Islam. Sebagai akibatnya, ia menyaksikan orang yang sangat ia cintai dan hormati melakukan perbuatan maksiat atau menghalang-halangi si anak dari perbuatan amal shaleh.

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Oleh: Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn
Marilah kita bertakwa kepada Allah. Kita laksanakan kewajiban yang telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu berupa hak-hak-Nya dan hak para hamba-Nya. Dan ketahuilah, hak manusia yang paling besar atas diri kalian ialah hak kedua orang tua dan karib kerabat. Allah menyebutkan hak tersebut berada pada tingkatan setelah hak-Nya.

Baktimu Kepada Orang Tua !

TAUHID DAN BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA, DUA SAYAP YANG HARUS SALING BERSANDING
Hak kedua orang tua atas anak-anak mereka sangat agung. Karena itu, Allah menyandingkan perintah untuk beribadah kepadaNya dengan keharusan berbakti kepada mereka berdua. Allah berfirman:

Rabu, 06 Februari 2013

Agama Adalah Nasihat

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


عَنْ أَبِيْ رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، قَالُوْا: لِمَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: ِللهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُوْلِهِ، وَِلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ أَوْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ.

Nikmatnya Hidup Sederhana

Oleh: Ustadz Muhammad Ashim bin Musthofa
Sudah menjadi tabiat manusia, ia akan lebih konsumtif menghamburkan uang, manakala mulai mengeyam kehidupan yang mapan dan kemudahan ekonomi. Seolah-olah kekayaan kurang berarti banyak bila pemiliknya tidak mempergunakannya untuk keperluan yang lebih besar dan kemewahan.